Cilegon – Dalam rangka meningkatkan kesiapan dan sinergi lintas sektoral menghadapi potensi bencana alam, Polres Cilegon menggelar rapat koordinasi lintas sektoral pada Jumat (06/12/2024) di Aula Wicaksana Leghawa Polres Cilegon. Kegiatan yang dimulai pukul 09.30 WIB tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat dari berbagai instansi terkait di wilayah hukum Polres Cilegon.
Hadir dalam rapat tersebut Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara beserta jajaran PJU dan Kapolsek, Kasdim 0623/Cilegon Mayor Inf. Uung Nugraha, Palaksa Lanal Banten Mayor Laut (P) Maryono, serta perwakilan dari Dinas Kesehatan, BPBD, Dinas Perhubungan, dan instansi lainnya.
Dalam pemaparannya, Kabagops Polres Cilegon AKP Chairul Anam, menjelaskan manajemen penanggulangan bencana yang meliputi empat tahapan utama, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan konsolidasi. Ia juga memaparkan kesiapan personel dan sarana prasarana Polres Cilegon, termasuk ketersediaan peralatan SAR, kendaraan operasional, hingga struktur koordinasi antar instansi.
Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara menyampaikan, "Sinergi antarinstansi menjadi kunci utama dalam tanggap bencana, terutama dalam situasi cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung hingga awal tahun 2025," ungkapnya.
Merujuk data BMKG, fenomena La Nina yang diprediksi berlangsung hingga April 2025 akan meningkatkan curah hujan sebesar 20-40 persen, dengan puncak cuaca ekstrem terjadi pada Desember 2024 hingga Januari 2025. Kota Cilegon dan sekitarnya berisiko menghadapi berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan gelombang tinggi di perairan Merak.
"Sebagai daerah yang memiliki infrastruktur penting seperti Pelabuhan Merak, kami telah menyiapkan langkah antisipatif, termasuk posko siaga, dapur umum, dan peralatan tanggap darurat," tambah Kapolres Cilegon.
Kasdim 0623/Cilegon Mayor Inf. Uung Nugraha menegaskan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah dalam membantu warga terdampak bencana. Hal ini senada dengan pernyataan Kapolres Cilegon, yang menekankan kolaborasi dalam menjaga kelancaran operasional Pelabuhan Merak sebagai salah satu akses vital di Pulau Jawa.
Polres Cilegon juga memaparkan penanganan bencana alam yang baru saja terjadi, seperti pohon tumbang di beberapa lokasi pada 3-4 Desember 2024, serta banjir setinggi 50-60 cm di Kecamatan Cinangka pada 5 Desember 2024. Berbagai instansi terkait telah dikerahkan untuk menangani situasi ini, termasuk BPBD dan SAR.
Dalam rapat ini, disampaikan beberapa rekomendasi, seperti:
1. Optimalisasi deteksi dini dan edukasi masyarakat terkait bencana.
2. Penggelaran sarpras tanggap bencana di titik rawan.
3. Penguatan koordinasi lintas sektoral, khususnya dalam menghadapi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada operasional Pelabuhan Merak.
Polres Cilegon berkomitmen untuk terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan guna meminimalkan dampak bencana bagi masyarakat. Kesiapsiagaan dan kolaborasi menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan bencana alam di tahun mendatang.
0 Komentar